Permasalahan
kamera CCTV kerap menjadi kecemasan teknisi CCTV dan juga vendor,
yaitu ketika melihat hasil gambar dari kamera cctv di layar monitor yang tidak
sesuai dengan harapan. Hasil gambar CCTV silau, goyang dan bergaris merupakan
ciri khas dari problematika kamera CCTV. Karena sulitnya, seringkali untuk
mengatasi masalah CCTV, dipakai cara coba-coba (trial and error).
1. Gambar
Silau
Hasil CCTV silau
umumnya terjadi saat kamera CCTV melihat benda yang
memantulkan cahaya. Contoh sederhana dalam masalah ini adalah sinar
matahari atau lampu yang jatuh di atas lantai
maupun dinding berwarna putih. Demikian juga di paving block di halaman,
atap mobil box dan ruangan dengan lampu TL yang menyebar rata semisal
factory outlet, studio foto, ruang QC di pabrik dan lainnya. Pada kondisi
seperti ini, camera dengan F Stop rendah
cenderung "gagal" dalam menangkal cahaya kuat. Adakalanya saat
camera ditundukkan ke bawah, gambar menjadi normal, tetapi sayang objek yang
ditangkap tidak sesuai dengan keinginan client.
2. Gambar
Pudar
Hasil CCTV pudar
ditandai dengan melemahnya warna di semua tepi dari objek yang ditangkap. Penyebab
utama biasanya dari kabel yang panjang atau kualitas kabel yang jelek
serta power
supply yang lemah
(drop). Bisa juga dari sambungan connector yang kurang baik
(sekalipun hal ini jarang dituding sebagai penyebab utama).
3. Gambar
Bergelombang
Hasil CCTV goyang
umumnya disebabkan oleh interferensi dari frekuensi rendah,
misalnya frekuensi listrik 220V/50Hz dari PLN atau genset. Bisa juga
disebabkan oleh faktor Ground Loop yang
kerap terjadi pada instalasi kabel coaxial yang panjang
4. Gambar
Bergaris
Hasil CCTV bergaris
disebabkan oleh gangguan frekuensi tinggi seperti lokasi yang berdekatan dengan
pemancar radio siaran, radio amatir dan CB (citizen band).
Masing-masing gangguan memiliki ciri khas. Jika gangguannya terus menerus, maka
dipastikan dari pemancar radio siaran, sedangkan apabila sesekali namun sering,
maka gangguan tersebut berasal dari komunikasi radio amatir atau CB.
5. Gambar
Meteorit
Istilah meteorit adalah istilah
teknis CCTV. Gejalanya mirip seperti meteor atau komet yang
"menghiasi" layar monitor. Penyebabnya adalah induksi dari
motor-motor listrik seperti bor, generator, dinamo mesin dan semisalnya.
Contoh kasus yang
sering ditemui saat ini, yaitu gambar bergaris (kasus elevator camera) dan
redup-terang :
1. Elevator
Camera Problem
Gejala (symptom): Saat lift diam gambar bagus, tetapi saat lift bergerak gambar bergaris-garis.
Kemungkinan Penyebab:
1. Induksi listrik pada kabel coaxial yang berdekatan dengan kabel power lift.
2. Koneksi kabel coaxial kurang baik.
3. Power supply lemah.
Alternatif Penanganan
1. Hubungkan output camera (ujung kabel coaxial di ruang mesin lift) langsung ke monitor.
Gejala (symptom): Saat lift diam gambar bagus, tetapi saat lift bergerak gambar bergaris-garis.
Kemungkinan Penyebab:
1. Induksi listrik pada kabel coaxial yang berdekatan dengan kabel power lift.
2. Koneksi kabel coaxial kurang baik.
3. Power supply lemah.
Alternatif Penanganan
1. Hubungkan output camera (ujung kabel coaxial di ruang mesin lift) langsung ke monitor.
Lihat
hasilnya. Jika bagus, maka masalahnya ada pada kabel ke monitor di control
room.
2. Supply dulu camera dengan battery 12V/4AH, lalu amati gejalanya. Jika masalah hilang, maka dipastikan sumber gangguannya adalah dari power adaptor (karena saat memakai baterai, gambar bagus, bukan?).
3. Selanjutnya: pisahkan sumber listrik untuk adaptor camera dengan power untuk lift. Kalau perlu, gantilah adaptor camera dengan yang lebih baik (jenis switching) atau pasanglah EMI filter pada jalur 220V yang diperuntukkan bagi adaptor camera.
4. Jika point 2 di atas masih bermasalah (gangguan belum hilang), cobalah tambahkan GL001 pada output camera, lalu amati gejalanya. Boleh juga dicoba dengan memasang GL001 di kedua ujung kabel : satu di output camera dan satu lagi di input monitor.
5. Bila perlu, untuk sementara ganti camera dengan camera cadangan, lalu amati hasilnya. Jika gangguan hilang, maka sumber masalah ada pada camera.
6. Selesaikan dulu masalah di titik ini (di ruang mesin lift) sebelum mengatasi masalah di Control Room (DVR).
7. Jika di ruang mesin lift tidak ada gangguan, namun saat tiba di control room gangguan kembali muncul, cobalah untuk tetap menggunakan dua buah GL001 yaitu: satu di output camera dan satu lagi di input DVR (yang ada di control room).
8. Jika masalah tak kunjung hilang juga, pertimbangkanlah untuk menggunakan teknik video balun.
2. Supply dulu camera dengan battery 12V/4AH, lalu amati gejalanya. Jika masalah hilang, maka dipastikan sumber gangguannya adalah dari power adaptor (karena saat memakai baterai, gambar bagus, bukan?).
3. Selanjutnya: pisahkan sumber listrik untuk adaptor camera dengan power untuk lift. Kalau perlu, gantilah adaptor camera dengan yang lebih baik (jenis switching) atau pasanglah EMI filter pada jalur 220V yang diperuntukkan bagi adaptor camera.
4. Jika point 2 di atas masih bermasalah (gangguan belum hilang), cobalah tambahkan GL001 pada output camera, lalu amati gejalanya. Boleh juga dicoba dengan memasang GL001 di kedua ujung kabel : satu di output camera dan satu lagi di input monitor.
5. Bila perlu, untuk sementara ganti camera dengan camera cadangan, lalu amati hasilnya. Jika gangguan hilang, maka sumber masalah ada pada camera.
6. Selesaikan dulu masalah di titik ini (di ruang mesin lift) sebelum mengatasi masalah di Control Room (DVR).
7. Jika di ruang mesin lift tidak ada gangguan, namun saat tiba di control room gangguan kembali muncul, cobalah untuk tetap menggunakan dua buah GL001 yaitu: satu di output camera dan satu lagi di input DVR (yang ada di control room).
8. Jika masalah tak kunjung hilang juga, pertimbangkanlah untuk menggunakan teknik video balun.
2. Lighting
Problem
Gejala (Symptom): saat lampu TL dinyalakan, gambar redup-terang berulang kali (gambar berdenyut).
Kemungkinan Penyebab: cahaya lampu berada pada titik ambang (threshold) electronic shutter lensa.
Alternatif Penanganan:
1. Pastikan power supply bekerja baik (gunakan ST-BT01Q).
2. Jika ada, tempatkan DIP switch FL (Flickerless) pada posisi ON pada standard / box camera .
3. Pilihlah lensa dengan F Stop besar (misalnya 2.0).
4. Jika masih mungkin, mainkan arah camera sampai gangguan hilang atau berkurang.
5. Ganti camera dengan camera cadangan, amati hasilnya.
Kasus-kasus seperti ini lebih banyak memerlukan trial and error yang cermat dan ketenangan dalam analisa, sebab antara satu kasus dengan lainnya berbeda. Dalam menangani kasus seperti ini, terkadang lebih diperlukan seni ketimbang sains. Maka, kami mengatakan bahwa mengatasi masalah pada camera it's more art than science.
Gejala (Symptom): saat lampu TL dinyalakan, gambar redup-terang berulang kali (gambar berdenyut).
Kemungkinan Penyebab: cahaya lampu berada pada titik ambang (threshold) electronic shutter lensa.
Alternatif Penanganan:
1. Pastikan power supply bekerja baik (gunakan ST-BT01Q).
2. Jika ada, tempatkan DIP switch FL (Flickerless) pada posisi ON pada standard / box camera .
3. Pilihlah lensa dengan F Stop besar (misalnya 2.0).
4. Jika masih mungkin, mainkan arah camera sampai gangguan hilang atau berkurang.
5. Ganti camera dengan camera cadangan, amati hasilnya.
Kasus-kasus seperti ini lebih banyak memerlukan trial and error yang cermat dan ketenangan dalam analisa, sebab antara satu kasus dengan lainnya berbeda. Dalam menangani kasus seperti ini, terkadang lebih diperlukan seni ketimbang sains. Maka, kami mengatakan bahwa mengatasi masalah pada camera it's more art than science.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar