Selasa, 28 November 2017

Mengenal Perbedaan antara HD-TVI vs HDCVI


Sebelum mengetahui perbedaan diantara keduanya, seyogyanya Anda bisa mengenal terlebih dahulu apa itu HDCVI dan apa yang dimaksud HDCVI. Sebab jika dilihat secara sepintas kedua perangkat ini sama. Baik sama-sama menggunakan Coaxial Cable untuk jalur transmisi datanya (audio, video, PTZ controller) dan juga sama-sama menghasilkan kualitas gambar Full HD (1080p) / HD (720p).
Memang patut diakui bahwa HD-TVI dan HDCVI bila dilihat perbedaannya cukup tipis. Bahkan jika Anda mencari HD-TVI di search engine Google, maka hasil penelusuran mengenai HD-TVI malah merujuk ke artikel bagian HDCVI. Ini bukanlah salah Google ataupun orang-orang yang menganggap HD-TVI itu sama seperti HD-CVI. Tapi perlu Anda ketahui bahwa masing-masing baik Hd-TVI ataupun HDCVI punya kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Inilah yang akan kita jadikan poin-poin untuk membedakan masing-masing diantara keduanya.
Beberapa perbedaan antara HD-TVI dan HDCVI
1.      Perbedaan Toleransi Jarak.
Jika Anda menggunakan RS-485 untuk penggunaan jaringan DVR maka ada perbedaan jarak  yang dapat ditoleransi diantara keduanya. Jika menggunakan HDCVI, maka jarak maksimum yang dapat ditoleransi oleh perangkat ini untuk menghasilkan gambar tanpa ada penurunan kualitas High-Definition maka panjang kabel twisted tidak melebihi 100 meter.
Namun, jika Anda memilih menggunakan HD-TVI maka Twisted Cable yang diperlukan untuk menghubungkan DVR dan CCTV-nya disanggupi hingga mencapai 200 meter atau 2 kali lipat dari HDCVI.
2.      Mampu Multi Real-Time Preview walau Resolusinya Beda
Ini adalah perbedaan yang cukup telak yang dialami oleh keduanya, sebab keterbatasan HD-CVI untuk menerima sinyal gambar Real-Time / Live / Secara langsung yang berbeda resolusi sangat banyak dikeluhan oleh sebagian besar pengguna. Sebagai contoh ketika menggunakan HDCVI Outdoor maka resolusi / kualitas gambar yang dibutuhkan adalah tinggi untuk melihat detail dengan jelas karena ruangan yang luas.
Sebaliknya, jika dipasangkan dalam ruangan maka membutuhkan resolusi yang lebih rendah karena ruangan biasanya tidak seluas outdoor. Sehingga konfigurasi diantara dua CCTV Indoor dan Outdoor berbeda (Indoor lebih rendah dan outdoor resolusi tinggi).
Jika menggunakan HD-CVI, penggunaan camera berbeda resolusi tidak bisa ditoleransi sehingga DVR menjadi seolah-olah tidak bekerja. Namun jika Anda menggunakan HD-TVI, perbedaan resolusi menjadi kemampuan yang tak mampu ditandingi HD-CVI. Jadi berapa pun settingan / pengaturan resolusi di masing-masing CCTV, DVR (HD-TVI) dapat memberikan tayangan real-time / langsung tanpa ada masalah.
3.      Kompatibilitas
Seperti halnya HD-SDI, HDCVI mempunyai kelemahan dalamhal kompatibilitas. Anda tidak bisa memasang CCTV (HDCVI) dan DVR (HDCVI) yang berlainan merek. Sebab muncul perbedaan chipset yang didukung masing-masing perangkat. Oleh sebab itu perhatikanlah DVR (HDCVI) atau CCTV (HDCVI) yang Anda beli, sebaiknya mendukung chipset yang sama merek ataupun modelnya.
Lain halnya jika Anda memilih HD-TVI, apapun model chipset yang digunakan pada DVR (HD-TVI) maka dapat dipastikan camera CCTV (HD-TVI) akan  mampu mentransmisikan dengan baik dan tanpa kendala. Dan bahkan hebatnya walaupun keduanya beda brand. Hal ini dikarenakan chipset yang tertanam pada HD-TVI sudah mengikuti standar perusahaan TechPoint di Amerika Serikat. Apapun merek / brand dari CCTV (HD-TVI) atau DVR (HD-TVI), pasti akan tetap mampu beroperasi tanpa kendala dan pemasangannya tidak akan menemui kesulitan berarti.
Itulah pertarungan antara kedua perangkat sistem kamera pengawas HD-TVI dengan HDCVI. Mudah-mudahan bermanfaat dan semakin menambah wawasan Anda mengenai perbedaan diantara keduanya melalui kelebihan dan kekurangannya.
Kesimpulan
  • HDCVI dan HD-TVI walaupun sama-sama menghasilkan gambar High Definition 720p dan 1080p melalui Coaxial Cable, namun keduanya memiliki beberapa perbedaan.
  • Perbedaan utama adalah jarak maksimum antara DVR (alat perekam) dengan camera, pada HDCVI / High Definition Composite Video Interface maksimum jarak yang dapat ditoleransi untuk penggunaan RS-485 dengan kabel twisted adalah 100 meter. Namun jika menggunakan HD-TVI / High Definition Transport Video Interface, jarak bisa diperpanjang hingga 2 kali lipat (200 meter).
  • Multi Real-Time Preview atau tampilan secara langsung dari beberapa kamera CCTV sekaligus walau setelan masing-masing kamera berbeda-beda didukung oleh HD-TVI. Namun jika menggunakan HDCVI, resolusi yang berlainan di masing-masing kamera tidak akan bisa ditampilkan oleh DVR (HDCVI).
  • Kompatibilitas menjadi keluhan utama pengguna jika memilih HDCVI, mereka terpaksa membeli camera HDCVI dan alat perekamnya (HDCVI) yang satu merek sebab jika berlainan akan berpotensi DVR-nya tidak berfungsi. Di lain pihak, HD-TVI justru menawarkan kepada penggunanya untuk membeli DVR (HD-TVI) dan CCTV-nya berlainan merek karena chipset (sebagai otak di DVR) menggunakan standar baku dari TechPoint yang digunakan oleh seluruh pabrikan yang memproduksinya.


Sumber : http://cctvgrosirmurah.com/artikel/868-746819365mengenal_perbedaan_antara_hdtvi_vs_hdcvi

MEMAHAMI ISTILAH VANDALPROOF PADA KAMERA CCTV


Vandalproof sendiri bila diambil dari definisi wikipedia ialah merupakan desain suatu perangkat elektronik yang dibuat tahan terhadap pengerusakan. Perangkat yang misalnya dibuat tahan pengerusakan ialah ATM, CCTV , dan lain-lain sebagainya.
Mengambil contoh CCTV, kamera vandalproof. Kamera yang dibuat dengan desain tahan pengerusakan ini bukan hanya pada bodyluarnya saja seperti tahan terhadap benturan, pukulan dan semacamnya karena desain keseluruhan dari kamera vandalproof seperti lensa dan sistem elektronik didalamnya sudah dibuat sedemikian rupa agar tetap mampu memberikan gambar bahkan setelah pengerusakan dilakukan.
Misalnya saja, dilempar dengan batu bata. Pada sebagian CCTV terutama yang menggunakan lensa berbahan gelas, akan dipastikan langsung pecah. Namun kamera dengan Vandalproof, menggunakan lensa yang tahan benturan atau bantingan benda keras yang mengenainya. Mungkin bisa diibaratkan bahwa lensanya menggunakan bahan yang sama kerasnya seperti teknologi gorilla glass pada layar handphone, anti banting, anti pecah dan tahan goresan.
Selain itu, penutup bagian luarnya umumnya juga disekrup dengan menggunakan sekrup berbentuk khusus. Bukan yang berbentuk minus atau plus, sehingga seorang ahli elektronik sekalipun akan sulit membongkar CCTV Vandalproof karena tidak mempunyai obeng yang sesuai dengan bentuk sekrup yang unik tersebut.
Selain menggunakan lensa yang seperti teknologi Gorilla Glass, anti banting, pecah dan tahan terhadap goresan. Pernah di situs Youtube menampilkan beberapa orang yang melakukan test kekuatan pada kamera CCTV Vandalproof. Ada yang menggunakan pemukul baseball untuk menghancurkan dengan keras CCTV-nya, menggunakan batako besar untuk dilempar ke CCTV, hingga aksi melindas CCTV dengan menggunakan mobil. Hasilnya kamera CCTV Vandalproof dapat lulus tes ketahanan menghadapi itu semua, dan dapat terus menghasilkan gambar meski tes sudah dilakukan. Jika Anda ingin melihat kehebatan kamera vandalproof silakan mencari video dengan judul Surveillance Camera Systems - Vandal Proof Test di situs Youtube.


CARA KERJA GPS TRACKER MOBIL/MOTOR



GPS Tracking adalah suatu sistem pemantauan jarak jauh yang menggunakan Satelit GPS sebagai penentu lokasi kendaraan.
berikut adalah gambaran secara umum bagaimana gps tracker bekerja:
1.      Pada saat GPS Tracker sudah dipasang di mobil Anda dan sudah aktif, maka GPS Tracker akan menangkap sinyal satelit yang akan menunjukan titik koordinat kendaraan.
2.      Kemudian data titik koordinat tersebut di teruskan oleh GSM yang berada didalam GPS Tracker, ke Tower Operator / BTS yang kemudian di kirim ke server.
3.      GPS Tracker akan menyimpan semua data mengenai kecepatan, posisi kendaraan, nyala mesin dll sesuai dengan fitur yang terdapat di GPS Tracker / GPS Tracking.
4.      melalui GSM modul kemudian GPS dapat mengirim data yang diminta oleh owner seperti kecepatan kendaraan, posisi kendaraan biasanya berbentuk koordinat yang kemudian bisa kita konfirmasi lewat google earth untuk posisi lengkapnya.
5.      dengan menggunakan antarmuka software yang baik maka kita dapat melihat seluruh posisi kendaraan yang telah kita pasangi GPS Tracker / GPS Tracking dengan seluruh informasi yang kita inginkan mulai kecepatan, posisi kendaraan, kondisi engine hidup atau mati, apakah pintu terbuka atau tidak dll
6.      Baru setelah diproses diserver data akan dapat ditampilkan dari PC, Smartphone, Laptop, maupun tablet.



Mengenal Motion Sensor

Motion Sensor adalah sebuah fitur video analisis yang berfungsi untuk mendeteksi adanya pergerakan (orang, mobil, dan lain-lain) dan hampir dimiliki berbagai merek IP camera atau network camera. Sistem pendeteksi gerakan ini dapat menganalisa frame video dan menentukan apakah apakah telah terjadi pergerakan di area yang telah ditentukan oleh pengguna.

Fungsi Perangkat Pendeteksi Gerakan (Motion Sensor) :
Setidaknya ada dua fungsi utama dari perangkat ini yaitu sebagai bagian dari sistem alarm dan sebagai sistem kontrol peralatan listrik di rumah, misalnya lampu ruangan. Jadi yang perlu digarisbawahi, selain sebagai sistem keamanan, perangkat pendeteksi gerakan ini juga dapat menjadi alat kontrol penggunaan listrik di rumah.

Penggunaan motion sensor sebagai alarm, perangkat ini dapat mendeteksi ketika ada objek yang bergerak, seperti orang yang berjalan. Biasanya perangkat ini terintegrasi dengan perangkat lain untuk membunyikan alarm atau memberikan notifikasi melalui smartphone saat mendeteksi gerakan pada wilayah yang menjadi pantauannya. Penggunaan sensor gerak sebagai bagian dari sistem alarm dapat memberikan perlindungan tambahan karena sifatnya yang terus berfungsi selama terhubung ke sumber daya baik listrik rumah maupun baterai.

Jenis Sensor Gerak (Motion Sensor) :

·        Sensor Inframerah Aktif (Active Infrared Sensors)

Detektor inframerah aktif akan memancarkan sinyal listrik konstan yang menggunakan cahaya panas inframerah yang terhubung ke detektor cahaya. Jika sinar inframerah yang terganggu, maka detektor Anda akan membunyikan alarm.

·        Detektor inframerah Pasif

Pada tipe sensor inframerah pasif ini ia akan menunggu suatu aksi inframerah. Ketika sumber panas seperti tubuh manusia lewat, sensor akan mendeteksi pergerakan ini dan membunyikan alarm. Ini adalah jenis sensor yang paling umum digunakan dalam sistem keamanan rumah saat ini.

·        Sensor Ultrasonik Aktif

Sensor ultrasonik aktif adalah sensor yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak dapat didengar oleh manusia. Suara frekuensi tinggi ini bekerja seperti bumerang yaitu gelombang suara dikirim keluar dan kemudian kembali ke sensor. Sensor akan melaporkan gangguan apapun yang mencurigakan pada gelombang suara (misalnya ada tubuh manusia yang menghalangi jalur ultrasonik).

·        Detektor Ultrasonik Pasif

Jenis detektor gerakan ini menunggu secara pasif adanya suara seperti jendela yang pecah. Gelombang suara yang dipancarkan oleh kejadian seperti ini yang akan memicu detektor ultrasonik pasif.

 

KONSEP DESAIN SISTEM KEAMANAN


Keamanan pada masa sekarang ini sudah menjadi suatu kebutuhan. Dalam mewujudkan keamanan sudah tentu membutuhkan sebuah konsep desain yang didukung dengan perangkat keamanan. Tapi yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah seberapa paham masyarakat mengenai hal ini ?
Faktanya di lapangan, masih sangat sedikit masyarakat yang memahami betul apa itu konsep sistem keamanan dan seperti apa perangkat-perangkat pendukungnya yang tepat agar dapat berfungsi sesuai kebutuhan. Karena ketika berbicara mengenai perangkat keamanan, yang pertama terlintas di pikiran orang biasanya adalah kamera pengawas (CCTV).
Hal ini tidak salah, tapi perlu diingat bahwa perangkat keamanan sejatinya lebih luas dari CCTV dan tiap-tiap perangkat memiliki fungsinya masing-masing.Dalam menciptakan konsep desain sistem keamanan, fungsi perangkat keamanan terbagi menjadi tiga :
1. Untuk Pengawasan (Surveillance)
Fungsi pengawasan umumnya terbagi menjadi 2 kebutuhan, yaitu pemantauan (monitoring) dan identifikasi. Dalam hal ini, keberadaan kamera pengawas (CCTV) merupakan perangkat pendukung yang tepat. Untuk pemantauan, kamera biasanya diletakkan di posisi yang agak tinggi dengan lensa berukuran kecil sehingga memiliki jarak pandang yang lebih luas. Kekurangannya adalah akan sulit melihat wajah dengan detail. Fungsi ini baru akan efektif apabila ada yang memonitor CCTV, misalnya oleh Bagian Keamanan suatu gedung.
Sedangkan untuk identifikasi, kamera biasanya diposisikan sangat dekat dengan posisi objek/orang dengan sudut sekecil mungkin. Apabila tidak memungkinkan untuk menempatkan CCTV dalam jarak dekat, lensa dengan ukuran besar dapat digunakan sehingga dapat dilakukan Optical Zoom. Umumnya fungsi ini digunakan setelah terjadinya suatu peristiwa untuk mengidentifikasi pelaku.
2. Untuk Pencegahan (Prevention)
Untuk kasus ini, biasanya perangkat pendukung yang dibutuhkan adalah akses kontrol dan alarm intrusi. Keberadaan akses kontrol adalah sebagai langkah awal pencegahan bagi pihak-pihak yang tidak berhak memasuki suatu area. Akses kontrol umumnya digunakan di tempat yang memiliki tingkat keluar-masuk yang tinggi dan personel dalam jumlah besar untuk diatur izin aksesnya, seperti perkantoran.
Sementara keberadaan alarm intrusi dibutuhkan sebagai pencegahan lanjutan setelah pihak yang tidak berkepentingan memasuki area terlarang, sehingga pengelola keamanan dapat memberi informasi atau notifikasi kepada pihak terkait untuk tindakan lebih lanjut.
Sayangnya, di Indonesia faktor pencegahan kerap dilupakan atau dinomor-duakan karena masyarakatnya terlalu fokus pada CCTV. Padahal seharusnya kita berprinsip “mencegah lebih baik dari pada mengidentifikasi”. Karena teridentifikasi pun belum tentu barang kita akan kembali.
3. Life Safety
Berbeda dengan dua fungsi sebelumnya yang lebih menekankan pengamanan terhadap barang, life safety lebih berfungsi untuk melindungi nyawa manusia. Sistem alarm kebakaran masuk dalam kategori ini, sehingga apabila terjadi potensi kebakaran maka sistem ini akan menjadi yang pertama merespons atau menginformasikan kepada pengguna agar dapat diambil tindakan lebih lanjut. Sebagian besar apartemen dan gedung perkantoran saat ini telah diwajibkan untuk memiliki alarm kebakaran.
Terkait dengan ketiga fungsi ini, diharapkan para sistem integrator atau instalatur dapat memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sistem keamanan bukan semata CCTV belaka. Diperlukan perangkat-perangkat lain untuk menciptakan sistem keamanan yang menyeluruh untuk menjamin keselamatan, baik benda maupun nyawa.