Keamanan
pada masa sekarang ini sudah menjadi suatu kebutuhan. Dalam mewujudkan keamanan
sudah tentu membutuhkan sebuah konsep desain yang didukung dengan perangkat
keamanan. Tapi yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah seberapa paham
masyarakat mengenai hal ini ?
Faktanya di lapangan, masih
sangat sedikit masyarakat yang memahami betul apa itu konsep sistem keamanan
dan seperti apa perangkat-perangkat pendukungnya yang tepat agar dapat
berfungsi sesuai kebutuhan. Karena ketika berbicara mengenai perangkat
keamanan, yang pertama terlintas di pikiran orang biasanya adalah kamera
pengawas (CCTV).
Hal ini tidak salah, tapi
perlu diingat bahwa perangkat keamanan sejatinya lebih luas dari CCTV dan
tiap-tiap perangkat memiliki fungsinya masing-masing.Dalam menciptakan konsep
desain sistem keamanan, fungsi perangkat keamanan terbagi menjadi tiga :
1. Untuk Pengawasan (Surveillance)
Fungsi
pengawasan umumnya terbagi menjadi 2 kebutuhan, yaitu pemantauan (monitoring)
dan identifikasi. Dalam hal ini, keberadaan kamera pengawas (CCTV) merupakan
perangkat pendukung yang tepat. Untuk pemantauan, kamera biasanya diletakkan di
posisi yang agak tinggi dengan lensa berukuran kecil sehingga memiliki jarak
pandang yang lebih luas. Kekurangannya adalah akan sulit melihat wajah dengan
detail. Fungsi ini baru akan efektif apabila ada yang memonitor CCTV, misalnya
oleh Bagian Keamanan suatu gedung.
Sedangkan
untuk identifikasi, kamera biasanya diposisikan sangat dekat dengan posisi
objek/orang dengan sudut sekecil mungkin. Apabila tidak memungkinkan untuk
menempatkan CCTV dalam jarak dekat, lensa dengan ukuran besar dapat digunakan
sehingga dapat dilakukan Optical Zoom. Umumnya fungsi ini digunakan setelah
terjadinya suatu peristiwa untuk mengidentifikasi pelaku.
2. Untuk Pencegahan (Prevention)
Untuk
kasus ini, biasanya perangkat pendukung yang dibutuhkan adalah akses kontrol
dan alarm intrusi. Keberadaan akses kontrol adalah sebagai langkah awal
pencegahan bagi pihak-pihak yang tidak berhak memasuki suatu area. Akses
kontrol umumnya digunakan di tempat yang memiliki tingkat keluar-masuk yang
tinggi dan personel dalam jumlah besar untuk diatur izin aksesnya, seperti
perkantoran.
Sementara
keberadaan alarm intrusi dibutuhkan sebagai pencegahan lanjutan setelah pihak
yang tidak berkepentingan memasuki area terlarang, sehingga pengelola keamanan
dapat memberi informasi atau notifikasi kepada pihak terkait untuk tindakan
lebih lanjut.
Sayangnya,
di Indonesia faktor pencegahan kerap dilupakan atau dinomor-duakan karena
masyarakatnya terlalu fokus pada CCTV. Padahal seharusnya kita berprinsip
“mencegah lebih baik dari pada mengidentifikasi”. Karena teridentifikasi pun
belum tentu barang kita akan kembali.
3. Life Safety
Berbeda
dengan dua fungsi sebelumnya yang lebih menekankan pengamanan terhadap barang,
life safety lebih berfungsi untuk melindungi nyawa manusia. Sistem alarm
kebakaran masuk dalam kategori ini, sehingga apabila terjadi potensi kebakaran
maka sistem ini akan menjadi yang pertama merespons atau menginformasikan
kepada pengguna agar dapat diambil tindakan lebih lanjut. Sebagian besar
apartemen dan gedung perkantoran saat ini telah diwajibkan untuk memiliki alarm
kebakaran.
Terkait
dengan ketiga fungsi ini, diharapkan para sistem integrator atau instalatur
dapat memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sistem keamanan bukan semata
CCTV belaka. Diperlukan perangkat-perangkat lain untuk menciptakan sistem
keamanan yang menyeluruh untuk menjamin keselamatan, baik benda maupun nyawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar