Selasa, 28 November 2017

KONSEP DESAIN SISTEM KEAMANAN


Keamanan pada masa sekarang ini sudah menjadi suatu kebutuhan. Dalam mewujudkan keamanan sudah tentu membutuhkan sebuah konsep desain yang didukung dengan perangkat keamanan. Tapi yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah seberapa paham masyarakat mengenai hal ini ?
Faktanya di lapangan, masih sangat sedikit masyarakat yang memahami betul apa itu konsep sistem keamanan dan seperti apa perangkat-perangkat pendukungnya yang tepat agar dapat berfungsi sesuai kebutuhan. Karena ketika berbicara mengenai perangkat keamanan, yang pertama terlintas di pikiran orang biasanya adalah kamera pengawas (CCTV).
Hal ini tidak salah, tapi perlu diingat bahwa perangkat keamanan sejatinya lebih luas dari CCTV dan tiap-tiap perangkat memiliki fungsinya masing-masing.Dalam menciptakan konsep desain sistem keamanan, fungsi perangkat keamanan terbagi menjadi tiga :
1. Untuk Pengawasan (Surveillance)
Fungsi pengawasan umumnya terbagi menjadi 2 kebutuhan, yaitu pemantauan (monitoring) dan identifikasi. Dalam hal ini, keberadaan kamera pengawas (CCTV) merupakan perangkat pendukung yang tepat. Untuk pemantauan, kamera biasanya diletakkan di posisi yang agak tinggi dengan lensa berukuran kecil sehingga memiliki jarak pandang yang lebih luas. Kekurangannya adalah akan sulit melihat wajah dengan detail. Fungsi ini baru akan efektif apabila ada yang memonitor CCTV, misalnya oleh Bagian Keamanan suatu gedung.
Sedangkan untuk identifikasi, kamera biasanya diposisikan sangat dekat dengan posisi objek/orang dengan sudut sekecil mungkin. Apabila tidak memungkinkan untuk menempatkan CCTV dalam jarak dekat, lensa dengan ukuran besar dapat digunakan sehingga dapat dilakukan Optical Zoom. Umumnya fungsi ini digunakan setelah terjadinya suatu peristiwa untuk mengidentifikasi pelaku.
2. Untuk Pencegahan (Prevention)
Untuk kasus ini, biasanya perangkat pendukung yang dibutuhkan adalah akses kontrol dan alarm intrusi. Keberadaan akses kontrol adalah sebagai langkah awal pencegahan bagi pihak-pihak yang tidak berhak memasuki suatu area. Akses kontrol umumnya digunakan di tempat yang memiliki tingkat keluar-masuk yang tinggi dan personel dalam jumlah besar untuk diatur izin aksesnya, seperti perkantoran.
Sementara keberadaan alarm intrusi dibutuhkan sebagai pencegahan lanjutan setelah pihak yang tidak berkepentingan memasuki area terlarang, sehingga pengelola keamanan dapat memberi informasi atau notifikasi kepada pihak terkait untuk tindakan lebih lanjut.
Sayangnya, di Indonesia faktor pencegahan kerap dilupakan atau dinomor-duakan karena masyarakatnya terlalu fokus pada CCTV. Padahal seharusnya kita berprinsip “mencegah lebih baik dari pada mengidentifikasi”. Karena teridentifikasi pun belum tentu barang kita akan kembali.
3. Life Safety
Berbeda dengan dua fungsi sebelumnya yang lebih menekankan pengamanan terhadap barang, life safety lebih berfungsi untuk melindungi nyawa manusia. Sistem alarm kebakaran masuk dalam kategori ini, sehingga apabila terjadi potensi kebakaran maka sistem ini akan menjadi yang pertama merespons atau menginformasikan kepada pengguna agar dapat diambil tindakan lebih lanjut. Sebagian besar apartemen dan gedung perkantoran saat ini telah diwajibkan untuk memiliki alarm kebakaran.
Terkait dengan ketiga fungsi ini, diharapkan para sistem integrator atau instalatur dapat memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sistem keamanan bukan semata CCTV belaka. Diperlukan perangkat-perangkat lain untuk menciptakan sistem keamanan yang menyeluruh untuk menjamin keselamatan, baik benda maupun nyawa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar